"Dan
aku pun mulai melepaskan segala perasaan di dalam dada. Tidak lagi memaksakaan tapi
lebih mencoba untuk memasrahkan.
Sejak
saat itu langit senja tak lagi sama. Kaupun tak lagi kembali dan akupun tak lagi
mencari. Walaupun aku tau, semua kabut sendu itu telah berganti menjadi rindu. Namun,
apa dayaku?
Semoga
semua doaku akan menjelma menjadi bahagiamu."
-Aldila Dharma-
Udah
10 hari semenjak Meet & Greet – Book Talk “Jangan Pernah Menyerah” bareng
Aldila Dharma, udah lama ya? Tapi masih belum bisa move on sama pesen-pesennya
yang super duper mengubah pola pikir. Rugi banget deh kalo nggak ikutan ^^
Jadi,
acara yang diselenggarakan di Gramedia Surakarta pada hari Sabtu, 9 April 2016
ini merupakan salah satu bagian dari roadshow buku “Jangan Mudah Menyerah”. Aldilla yang merupakan pemilik akun instagram
@beraniberhijrah mulai mendedikasikan hidupnya untuk bermanfaat bagi umat di
jalan Islam. Salah satu caranya dengan menulis buku tersebut.
Jujur
aja, waktu dateng ke acara itu, aku sendiri belum pernah baca bukunya, hehe.
Tapi setelah tau isinya, errr. Keren, super duper keren. Sesuai dengan tujuan
awalnya penulis, sepertinya buku ini emang bener-bener bisa tersampaikan kepada
umat dengan segala jenis permasalahannya. Nggak heran kalau ini buku bisa masuk
Top 10 Books di Gramedia khususnya Surakarta. Banyak banget hal berkesan yang
didapetin dari book talk ini, beberapa diantaranya bakal aku ulas di sini.
Cinta adalah…
Kalau disuruh mendefinisikan apa
itu cinta, setiap orang pasti memiliki jawaban yang berbeda-beda. Tapi dapat kita
simpulkan bahwa cinta itu mengikhlaskan orang lain untuk bahagia. Sehingga apapun
akan kita lakukan untuk membuat orang lain tersebut bahagia.
Salah satu jalan seseorang mencapai
kebahagiaan adalah terjaganya dari dosa. Jadi, kalau cinta itu menimbulkan dosa
maka belum bisa disebut cinta. Karena kita belum bisa membutnya bahagia secara
hakiki. Buat apa rindu sama seseorng lalu dicurahkan dengan “Aku kangen kamu.” Kalu hanya akan
menjerumuskan dalam dosa? Lebih baik tercurahkan dalam doa. Aku mencintaimu maka kau akan kujaga baik akhlak,
hati, dan kebahagiaanmu kelak J
Jangan Merasa Memiliki
Kebanyakan dari kita terlalu
mencintai apa yang sudah kita dapatkan. Bahkan jemari tanganmu pun bukan
milikmu. Segalnya milik Sang Pencipta. Mana bisa seseorng merasa memiliki orang
lain padahal dirinya sendiri aja pada dasarnya bukan miliknya sendiri?
Dan coba pikirin baik-baik. Kalau aja Allah
itu cuma Tuhannya orang Islam, lalu mengapa umat non-muslim tetap bisa
bernafas, dan merasakan nikmat-nikmat hidup lainnya? Subhanallah. Maka dari itu
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin.
Piano Kehidupan
Hidup
nggak akan berasa kalo belum dicampur-campur rasanya kayak nano-nano. Kadang
kita merasa tenang dengan hidup kita yang berjalna lancar. Sering juga kita
merasa resah dengan apa yang belum kita dapatkan. Apalagi ketika ujian demi
ujian menimpa.
Seperti
piano yang memiliki tuts putih dan hitam. Tidak mungkin piano itu bisa
menghasilkan suara yang indah hanya dengan tuts putih saja. Begitulah hidup.
Tidak sempurna bila yang datang hanya kebaikan. Maka dari itu hitam putih
kehidupan akan selalu berdampingan untuk menciptakan irama-irama hidup yang indah.
Berhijrahlah!
Percuma
ketika seseorang mengenyam pendidikan setinggi apapun dan se-favorit apapun
sekolahnya, kalau ia nggak bisa bermanfaat bagi orang lain. Perlu diingat
bermanfaat bagi orang lain nggak perlu nunggu diri sendiri sempurna. Segeralah
berhijrah dan mantapkan langkahmu menuju kebaikan umat J
Masih
banyak inspirasi lainnya, tapi kurang lebih itu sudah mewakili banyak hal.
Perlahan hal-hal itu dapat meluruskan prosesku untuk menjadi pribadi lebih baik
dan memacu untuk terus bermanfaat bagi umat. Semoga kalian juga ya! ^^

uwuw arin^^
ReplyDelete